RZ Terancam Dilaporkan ke Panglima, Diduga Intimidasi Wartawan dengan Ancaman Jadikan Uang sebagai Senjata Tekan Wartawan
RNews|Tanjungpinang – Nama RZ, oknum loreng yang disebut-sebut mengendalikan aktivitas di pelabuhan tikus Gentong, Bintan, kini terseret dalam dugaan praktik suap terhadap wartawan. RZ diduga mengirim sejumlah uang kepada jurnalis berinisial YD dengan tujuan jelas: menghapus pemberitaan yang menyinggung puluhan titik sandar kapal di Gentong, yang dikaitkan dengan nama Santo dan Angou. Sabtu, 27 September 2025.
Ironisnya, bukti transfer justru beredar luas setelah RZ sendiri menyebarkannya ketika kecewa karena berita tetap terbit. Alih-alih membungkam media, langkah itu malah memperlihatkan bagaimana RZ mencoba mengatur ruang redaksi lewat cara-cara kotor.
Praktik ini bukan hanya soal suap, tapi juga bentuk nyata intimidasi terhadap kebebasan pers. Upaya RZ menjadikan uang sebagai alat tekan memperlihatkan bahwa kontrol informasi dianggap bisa dibeli, sementara aktivitas di pelabuhan tikus tetap berjalan di bawah bayang-bayang pengawasan yang lemah.
Puluhan titik sandar di kawasan Gentong diduga menjadi pusat aktivitas bongkar muat ilegal. Dengan nama Santo dan Angou terus disebut di lapangan, publik bertanya: siapa sebenarnya yang melindungi jaringan ini?
Kasus dugaan suap dan intimidasi ini menegaskan bahwa pelabuhan tikus Gentong bukan sekadar soal aktivitas gelap, tapi juga arena permainan kekuasaan. Aparat penegak hukum dituntut untuk turun tangan—bukan hanya membongkar praktik ilegal di laut, tapi juga menyelidiki keterlibatan RZ dalam upaya membungkam pers.
Jika dibiarkan, kasus ini akan menjadi preseden berbahaya: jurnalisme bisa diperdagangkan, dan pelabuhan tikus akan terus menjadi surga bagi mafia maritim.








Komentar